Barirah Maula Aisyah Ummul Mukminin
Barirah Maula Aisyah Ummul Mukminin
cara-global.blogspot.com: Aisyah berkata, “Ketika Barirah dimerdekakan dan keluarga Barirah mensyaratkan perwalian, Rasulullah SAW berdiri dan bersabda, ‘Mengapa suatu kaum mensyaratkan hal yang tidak terdapat dalam Al Qur`an? Barangsiapa membuat syarat yang tidak terdapat dalam Al Qur`an, maka dia orang yang batil, walaupun dia menetapkan seratus syarat, karena syarat Allah lebih benar dan kuat’.”
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata, “Suami Barirah adalah budak hitam yang bernama Mughits. Nabi SAW lalu menetapkan untuk Barirah empat ketetapan: wali-walinya mensyaratkan kepemilikan, maka Rasulullah SAW memberikan keputusan bahwa kepemilikan adalah bagi orang yang memerdekakan. Dia diberi pilihan lalu dia memilih dirinya. Kemudian Rasulullah SAW menyuruhnya menyelesaikan iddah-nya. Aku lalu melihat Rasulullah SAW mengantarkan Barirah di beberapa sudut jalan Madinah, sementara beliau menangisinya.
Ibnu Abbas berkata, “Barirah diberi beberapa sedekah, lalu dia menghadiahkan sebagian sedekah itu kepada Aisyah. Setelah itu ketika masalah tersebut diceritakan kepada Nabi SAW, beliau bersabda, ‘Barang itu jika diberikan kepadanya namanya sedekah, tetapi kalau diberikan kepada kami namanya hadiah’.”
Diriwayatkan dari Ibnu Sirin, bahwa Rasulullah SAW memberikan pilihan kepada Barirah, lalu Rasulullah SAW berbicara dengan Barirah tentang Mughits. Barirah lantas bertanya, “Ya Rasulullah, apakah ini wajib?” Beliau menjawab, “Tidak, tetapi aku ingin menolongnya.”
Diriwayatkan dari Ikrimah, dia berkata, “Suami Barirah diceritakan di hadapan Ibnu Abbas, maka Ibnu Abbas berkata, ‘Dialah Mughits, budak bani fulan, aku melihatnya menangis di belakang Barirah, mengikutinya di jalan’.”
Adapun budak perempuan yang diceritakan dalam kasus hadits Al Ifki (kabar bohong) yang pernah ditanya mengenai apa yang diketahuinya tentang Aisyah, adalah budak lain, bukan Barirah.
sumber: siyar alam an-nubala
0 Comments:
Post a Comment
Silakan isikan komentar dengan bahasan yang santun
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home